Pages

Subscribe:

Rabu, 01 Desember 2010

My Name is Khan..!



My Name is Khan..!

Salman Khan (Sal Khan) bisa memasukkan nama Bill Gates sebagai salah satu
penggemarnya. Serius, ini Bill Gates orang terkaya di dunia.

Khan bukan jawara Lembah Silikon, seperti Mark Zuckerberg yang menemukan
Facebook atau Andy Rubin yang membuat Google bangkit dengan Android. Khan cuma
seorang guru.

Khan menghabiskan waktunya di sebuah bekas toilet mini yang ia sulap menjadi
studio rekaman sekaligus perpustakaan. Ruangan berukuran 1,5 x 2 meter itu
adalah think thank yang dia sebut: bgC3. Di ruang sesak inilah Khan menghabiskan
waktunya bersama dua komputer, headphone di telinga, kaus tidur dan piyama,
menunggu siang sambil membaca buku atau membuat video.

Orang ini luar biasa, kata Gates dalam surelnya. Dia mengerjakan banyak hal
dengan sumber daya yang amat terbatas.


Mengapa Khan begitu dikagumi Bill Gates? Gates dan anak laki-lakinya yang
berumur 11 tahun, Rory, terpana oleh video-video pendidikan bikinan Khan, dari
video aljabar sampai biologi. Yang membuat kagum Gates adalah sosok Khan yang
meninggalkan dunia gemerlap sebagai manajer investasi beralih menjadi guru yang
mendidik jutaan orang lewat video Internet.

Di kontrakannya yang sempit di Lembah Silikon itulah guru digital ini membikin
tutorial video. Hebatnya, semua itu dikerjakannya sendiri, mulai dari menyusun
materi, memvideokan, hingga menjadi guru sekaligus. Khan sebenarnya adalah
lulusan MBA (master business of administration) Universitas Harvard. Dulu dia
manajer keuangan. Tapi hidupnya kini dia serahkan ke dunia pendidikan, yang dia
sebut Khan Academy (http://khanacademy.org/). Di Khan Academy itu, dia adalah
satu-satunya guru. Dia bisa mengajar apa saja, dari kalkulus, trigonometri,
kimia, fisika, biologi, sampai tentang perang Napoleon, dan pelajaran ekonomi
dari pabrik cupcake.

Sejauh ini, dari bekas toilet itu, dia telah menciptakan 1.630 tutorial dan
ditonton oleh 70 ribu orang per hari. Angka itu nyaris dua kali lipat jumlah
mahasiswa Harvard plus Universitas Sanford. “Jumlah pengunjung tertinggi
mencapai 200 ribu orang,� kata Khan. Sebuah kesungguhan dan ketulusan yang
membuat banyak orang iri, termasuk Bill Gates.

Keindahan dari pengajaran Khan adalah konsistensi dia, ujar Gates.

Seperti entrepreneur hebat lainnya, Khan terjun di dunia pendidikan tanpa
sengaja. Dia lahir dan besar di New Orleans. Khan putra imigran berdarah
Bangladesh dan India. Di bangku kuliah, Khan adalah bintang. Dia punya tiga
gelar dari universitas ternama di Amerika Serikat: MBA dari Harvard, bachelor of
science bidang matematika dari Massachusetts Institute of Technology (MIT),
serta bachelor dan master dari MIT untuk bidang kelistrikan. Dia sempat menjadi
presiden kelas di MIT.

Khan jatuh cinta kepada kegiatan mengajar setelah ia menjadi guru sukarelawan
untuk anak-anak Brookline. Ini adalah anak-anak yang mengalami sindrom attention
deficit disorder, yang kesulitan memusatkan fokus perhatian. Dia juga tersentuh
ketika keponakannya, yang kelas VII, bertanya soal konversi berat dalam
kilogram. Khan pun mulai membuat tutorial dengan menggunakan teknologi yang
sederhana. Ia hanya menggunakan software Yahoo Doodle dan Microsoft Paint
berteknologi rendah untuk membuat sketsa, dengan latar belakang hitam dan
garis-garis berwarna cerah dan persamaan ketika ia bekerja melalui
penjelasannya. Video pertama yang ia buat adalah pelajaran mengonversi gram
untuk kilogram yang awalnya hanya ditujukan bagi sepupunya itu. Sejak itulah
kecanduan mengajar di sekolah online dimulai.

Khan mulai membuat tutorial dengan menulis program JavaScript sendiri. Dia
bekerja di sela-sela waktu istirahatnya sebagai manajer investasi, di antara
waktu main bola. Lalu dia rekam dalam bentuk video dan diunggah ke YouTube.

Khan akhirnya benar-benar hidup untuk akademinya setelah mendapat pesangon US$
1 juta (Rp 9 miliar). Uang itu dia sebut Khan Capital, yang digunakan untuk
membiayai hidupnya dengan investasi. Khan berkukuh tak mau mengkomersialkan
situsnya. “Saya sudah punya dua mobil Honda, istri yang cantik dan anak yang
hebat, serta rumah, katanya.

Tak ada sekat suku bangsa, ruang, apalagi teritorial. Baik yang ada di ujung
Samudra Atlantik hingga pedalaman Hutan Amazon, semua diajari Salman Khan lewat
sekolah dunia maya miliknya secara cuma-cuma.

Bagi sebagian orang, matematika memang sudah seperti momok yang sulit
dimengerti, apalagi dikuasai. Perasaan yang sama dialami pula oleh seorang bocah
Korea berusia 11 tahun.

Tapi, siapa sangka pelajaran yang selalu membuatnya stres tersebut berbalik
menjadi pelajaran favoritnya setelah ia membuka situs buatan SalmAn Khan,
www.khanacademy.org.

Tidak hanya anak dari Korea, sepasang orang tua di California, AS, tampak tak
kuasa meluapkan rasa senang atas kemajuan yang dilakukan anak mereka dalam
pelajaran aljabar.

“Saya tidak tahu siapa Anda. Tapi dalam pikiran saya, Anda adalah penyelamat.
Anak-anak saya benar-benar bersemangat dengan matematikanya. Terima kasih
ucapnya di situs yang dikelola seorang pria yang baru menginjak usia 33 tahun.

Khan tak pernah miskin dengan kebaikan. Sebab, pengusaha-pengusaha Lembah
Silikon pun membanjiri dia dengan donasi. Indonesia butuh orang-orang baik budi
dan tidak sombong seperti dia

6 komentar:

Anonim mengatakan...

gila.. Subhanallah.. Khan bs bwt inspirasi kita. Bener bener dah!

Suara Qalbu Bocah Cilik mengatakan...

khan itu orang mna????
org india kah????
sekarang ia tinggal dimana???

Anonim mengatakan...

Woowww keren dah

Anonim mengatakan...

1000 video? Hebat sekali, semoga menjadi teladan bagi kita pembaca. he..

Toif Kafabi mengatakan...

bu.. saya izin bagi2 artkel ini boleh ya??? buat motivasi ke tmen2... ^_^ tolong di balas (al.kavaby@yahoo.co.id)(toif kavaby)

Mas mengatakan...

Hebat juga Khan, Mas dikasih videonya donk.

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar, tapi jagalah sopan santun ya..